Salahkah Aku Menjadi Seorang Pemberontak?

  • 0
Kata "pemberontak", satu kata yang terdengar begitu penuh akan kesan negatif. Memang tak dapat dipungkiri bahwa kata ini sarat akan kesan negatif. Namun, jika kita kaji ulang apakah benar-benar salah menjadi seorang pemberontak? Memberontak bukan suatu kesalahan apabila pemberontakan dilakukan untuk menentang apa yang salah dengan cara yang benar. Memberontak suatu kesalahan berarti memberanikan diri mengubah sistem yang salah menjadi suatu sistem yang benar. Sebaliknya, memberontak suatu kebenaran berarti menghancurkan sistem yang benar dan menggantinya dengan sitem yang salah.

Ironisnya, tak selamanya pemberontak kesalahan menjadi pahlawan. Orang yang pertama kali melakukan pemberontakan tentu akan dicap sebagai penjahat nomor satu bagi penguasa saat itu, jika ia berhasil maka ia akan menjadi pahlawan. Sebaliknya jika ia gagal Sejarah akan mencatatnya sebagai "noda hitam", tokoh antagonis dalam cerita Sejarah karya para penguasa. Tak usah mengambil contoh jauh-jauh kita ambil saja contoh dari negeri ini. Ir. Soekarno kepala pemberontak kolonialisme Belanda di Indonesia. Pada zaman Kolonial, bagi Belanda Beliau adalah pemberontak yang harus dibuang kesana-sini, diasingkan layaknya penjahat, setelah ia berhasil memimpin pemberontakan ini Beliau merupakan pahlawan nomor satu bagsa Indonesia dan dikenal sebagai salah satu dari "the founding fathers"-nya Indonesia. Lantas, bagaimana jika Beliau gagal? Mungkin Beliau akan menjadi salah satu pemberontak terbesar sepanjang sejarah "Hindia-Belanda". Ironis memang, tapi begitulah kenyataan bahwa sejarah tak lebih adalah karya setengah fiksi, setengah non-fiksi karya para penguasa. Oleh karena itu memberontak juga berarti berani mengambil resiko dicap sebagai penjahat demi kebenaran. Sungguh indah!!
Memberontak yang salah? Kenapa tidak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar