Taman Hutan Kota Penjaringan

  • 0
Di tengah-tengah kesibukan dan rutinitas nan padat sebagai warga DKI Jakarta, tentunya warga DKI amat merindukan adanya taman-taman kota sebagai sarana publik untuk rekreasi atau sekedar melepas kepenatan. Jadi, setiap weekend umumnya taman-taman kota di ibukota selalu dipenuhi oleh pengunjung. Tapi hari ini saya baru saja 'menemukan' satu taman kota yang justru sepi pengunjung.
      
Jadi, hari ini pas lagi meeting buat nentuin spot untuk sesi pemotretan Buku Tahunan Sekolah tiba-tiba ada satu temen yang bilang kalo di sekitar Penjaringan ada satu taman kota. Sebagai warga Penjaringan selama kurang lebih 4 tahun tinggal di Penjaringan jujur saya bingung dan ngga pernah denger kalo di Penjaringan ada taman kota. Lantas, kami meluncur ke tempat yang disebutkan tadi. Jalan masuk ke taman kota yang dimaksud teman saya ini memang boleh terbilang agak aneh dan kurang meyakinkan.

Jalan tersebut tidak terlalu luas, luasnya paling cuma cukup untuk maksimal dua mobil dimana di samping kirinya ada sungai besar(ngga tau namanya apa), sementara di samping kanannya ada pemukiman yang bisa dikategorikan kumuh. Awalnya, saya sempat ragu tapi gak lama akhirnya sampai juga di pintu gerbangnya.

Foto hasil googling(karena pintu gerbangnya lupa saya jepret hehe)
 


Setelah sampai di gerbang ini, saya 100% percaya akan keberadaaan tempat nan hijau ini. Ternyata tempat yang dimaksud adalah Taman Hutan Kota Penjaringan. Melihat papan nama terpampang jelas 'Taman Hutan Kota Penjaringan' saya pun tak ragu menancap gas motor untuk menyusuri taman kota ini(meskipun sedikit melanggar peraturan, setahu saya seharusnya di dalam taman ga boleh mengendarai motor haha). Taman kota ini dipenuhi oleh pohon-pohon yang boleh terbilang mini karena usianya mungkin tak sampai 2 tahun, jadi kata rindang mungkin belum pantas disematkan pada kawasan ini. Taman seluas 13,6 hektar(hasil googling setelah pulang xD) ini boleh dibilang sangat sepi, padahal hari ketika saya berkunjung adalah weekend.


Suasana Taman dilihat dari atas tower taman
Selama menyusuri jalan yang sudah dipaving ini saya hanya melihat ada 4 atau 5 orang dan beberapa petugas taman yang sedang membersihkan dan menyirami pohon-pohon. Sisanya, hanya ada sekawanan kambing(ato domba? haha) yang dengan lahap menyantap rumput nan hijau di taman itu. Oh iya, tak lupa ada satu menara pengintai yang menjulang tinggi dan terletak tepat di tengah-tengah putaran jalan di dalam taman kota tersebut.

Jalan ber-paving di sepanjang taman
Eksis dikit di atas tower taman hehe

Makan rumput berduaaa hmmm....
Seekor kambing kecil sedang bersantap ria menikmati rumput hijau 

Setelah masuk lebih jauh lagi melewati satu jembatan kecil ternyata kawasan taman kota ini masih luas. Deretan pepohonan pun terhampar di depan mata. Tak hanya pepohonan, di samping kanan jalan ternyata ada juga tempat memancing. Terlihat beberapa bapak-bapak dengan santai menikmati akhir pekannya sambil memancing. Di tengah-tengah jalanan nan panjang ini saya juga berjumpa dengan beberapa ekor bebek nan lucu haha


Setelah kurang lebih 10 menit menyusuri jalan tersebut, akhirnya saya dan teman-teman sampai juga di ujung taman kota ini. Di samping kanan terlihat Jalan Tol Soekarno-Hatta, sementara di samping kiri terlihat titik pertemuan dua sungai yang memisahkan taman ini dengan apartemen Teluk Intan yang menjulang tinggi. Di sungai ini pula tampak beberapa kapal-kapal kecil milik warga setempat.

Apartemen Teluk Intan di seberang sungai
Ketika dua sungai bertemu...

 
Selain itu, di bagian penghujung taman nampak pula beberapa bunga yang cukup cantik dan juga sebuah kolam yang umumnya dipakai oleh banyak anak-anak sekitar untuk bermain-main air, bahkan berenang dan bermain rakit




Sayang, selain sepi kondisi taman yang satu ini juga aga kurang terawat, melihat banyaknya sampah yang berserakan di seluruh taman meskipun sebenarnya tong-tong sampah berbentuk kayu yang cukup unik sudah tersedia di sekeliling taman.

Keberadaaan sampah yang cukup memprihatinkan

Setelah sampai di rumah saya mencoba googling tentang taman kota ini. Ternyata taman kota ini memang baru dibangun sekitar 2 tahun yang lalu. Namun, karena sosialisasi yang kurang dan mungkin akses jalan masuk yang tidak meyakinkan membuat tempat ini relatif sepi pengunjung. Padahal seharusnya taman kota ini bisa menjadi tempat rekreasi publik. Agak ironis memang melihat mall-mall di sekitar daerah Penjaringan selalu dipenuhi pengunjung setiap weekend, sementara fasilitas publik gratis seperti taman kota Penjaringan yang stu ini keberadaannya hampir tak ada yang tahu. Semoga ke depannya pemprov bisa lebih menata dan mempromosikan taman kota yang satu ini dan kalau ada waktu bolehlah sekali-sekali menyambangi taman kota unik yang satu ini! xD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar