Die Welle

  • 0


You think dictatorship isn't possible in German anymore?
Gue ga pandai membuat sinopsis, jadi untuk sinopsis lengkapnya boleh dicek di sini. Intinya film yang mengangkat tema edukasi dan filosofi politik ini berusaha membuktikan kecacatan sistem otoriter ala Nazi Jerman dan menggambarkan bagaimana manusia bisa dengan mudahnya dimanipulasi untuk mendukung sistem ini. 

Film ini mengambil setting yang cukup menarik untuk tema yang boleh dibilang cukup berat ini, yakni kehidupan anak SMA. Dalam film ini digambarkan beberapa perubahan yang dilakukan oleh sang guru untuk membentuk kelas otoriter yang ia pimpin, uniknya sebagian besar perubahan yang dilakukan boleh dibilang wajar jika diterapkan di Indonesia. Beberapa perubahan itu di antaranya seperti pengaturan posisi bangku, kewajiban memanggil Pak atau Bu pada guru(hal ini tidak lazim sebelumnya, para siswa cenderung langsung memanggil sang guru hanya dengan nama depannya), serta kewajiban memakai seragam yang sama(awalnya mereka bebas memakai baju apapun ke sekolah). Beberapa perubahan yang dilakukan ini menawarkan perdebatan di antara para siswa, seperti keputusan memakai seragam. Ada yang beranggapan seragam yang sama akan menghilangkan perbedaan dan mendorong kebersamaan, sementara pihak yang kontra menganggap hal ini menghapuskan individualisme dan keunikan pribadi. 

Tak berhenti dalam perubahan teknis, sekelompok siswa yang berada dalam kelas tersebut pun digiring untuk menamakan dirinya. Die Welle atau The Wave dalam bahasa Inggris begitu mereka menamai kelompok mereka. Seiring dengan berjalannya waktu, perlaahn The Wave menjadi makin solid. Pada awalnya perubahan ini adalah hal yang baik, para siswa menjadi kompak dan para bully kini malah balik membantu orang yang pernah dibullynya dan menunjukkan rasa solidaritasnya pada temannya yang berada dalam The Wave. Perbedaan perlahan disingkirkan, mereka pun melakukan kenakalan bersama dalam payung satu nama, The Wave. Namun, perlahan aksi mereka mulai liar, mereka menjadi grup eksklusif yang tidak bisa menolerir perbedaan dan orang-orang di luar grup mereka dan disitulah Fasisme The Wave tebentuk. 

Mengingat kemiripan beberapa metode otokrasi yang diterapkan dan digambarkan dalam film ini dengan sistem edukasi di Indonesia, menarik untuk merenungkan apakah sistem pendidikan bangsa ini memang terkesan otokratis dan berusaha menyingkirkan keunikan individu? Apakah janji republik ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’, berarti mencerdaskan dalam arti menggiring para peserta didik untuk menelan mentah-mentah ideologi bangsa? Silahkan ditonton dan mari kita renungkan baik-baik! :)

Magnet link for this movie is here!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar